Jumat, 14 November 2014

Bung Tomo Pahlawan yang Hebat

Bung Tomo Pahlawan yang Hebat


Sutomo atau  Bung Tomo  merupakan salah satu  tokoh dalam peristiwa pertempuran 10 November  1945  di  Surabaya. Bung Tomo dikenal sebagai Singa Podium yang pidatonya bukan hanya menghipnotis tapi juga mampu membakar jiwa-jiwa muda. Bung Tomo lahir pada 3 Oktober 1920, di Blauran, Surabaya dengan ayah bernama Kartawan Tjiptowidjojo. Sutomo adalah sosok yang aktif berorganisasi dalam Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) sejak remaja.

Pada masa mudanya, Bung Tomo tercatat sebagai wartawan lepas pada Harian Soeara Oemoem di Surabaya 1937. Setahun kemudian, ia menjadi Redaktur Mingguan Pembela Rakyat serta menjadi wartawan dan penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspres, di Surabaya pada tahun 1939. Ketika pendudukan Jepang, Bung Tomo bekerja di kantor berita tentara pendudukan Jepang, Domei, bagian Bahasa Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya (1942-1045).
 Berita Proklamasi Kemerdekaan pertama kali diketahui oleh Bung Tomo, Yacob,  dan  R.  Sumadi.  Bung  Tomo  kemudian  memberitakannya dalam bahasa Jawa untuk menghindari sensor Jepang yang ditempel  di  depan  kantor  berita  Domei  dan  bisa  dibaca  oleh  rakyat.  Pasca menerima  berita  Proklamasi  dengan  segera  di  Surabaya  diadakan  peralihan pemerintahan  dan  perebutan  senjata  dari  Jepang. Bung  Tomo  turut  serta  dalam perundingan  dengan  pihak  Jepang  dalam  rangka mendapatkan  persenjataan  dari Jepang.
Bung  Tomo  ikut  andil  dalam  perjuangan mempertahankan  kemerdekaan Indonesia  di  Surabaya dan membentuk  BPRI  (Barisan  Pemberontakan Rakyat  Indonesia)  yang  bertujuan  menampung  para  rakyat  untuk  bersiap menghadapi  datangnya  pasukan  Inggris  dan  NICA.  Pembentukan  BPRI  ini berawal  dari  rasa  kecewa  Bung  Tomo  ketika  melihat  kondisi  Ibukota  Jakarta, dimana  orang-orang  Belanda  maupun  Sekutu  bebas  berkeliaran  di  jalanan Ibukota.  BPRI  mempunyai  senjata  ampuh  dalam  menggerakkan  massa,  yaitu Radio  Pemberontakan.  Selanjutnya, beliau menjadi Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara di Surabaya.
Pasca  Proklamasi  Kemerdekaan  Bung  Tomo tampil sebagai orator ulung di depan corong radio,berhasil membakar semangat rakyat untuk berjuang melawan tentara Inggris dan NICA-Belanda pada 10 November 1945. Kedekatan  dengan  rakyat inilah  yang membuat Bung  Tomo  populer. Perlawanan rakyat Indonesia yang tidak mempunyai rasa takut dalam menghadapi tentara Inggris yang bersenjata lengkap di Surabaya yang terdiri atas berbagai suku bangsa sangatlah dahsyat. Yang kemudian tanggal 10 November di kenang sebagai Hari Pahlawan.
Bung Tomo bukan hanya seorang pejuang yang kritis terhadap penjajah, beliau adalah sosok yang juga kritis terhadap pemerintah. Pada jaman orde baru, pemerintahan Soeharto, Bung Tomo bahkan sempat dipenjara. Karena kritik-krtitiknya terhadap pemerintah waktu itu membuat gerah penguasa. Pemikiran-pemikirannya yang kritis bisa dibaca di bukunya, “ Menembus Kabut Gelap: Bung Tomo Menggugat.”
Pahlawan adalah orang yang berani dan berkorban membela kebenaran; pejuang yang gagah berani. Pemerintah baru mengakui Bung Tomo sebagai pahlawan nasional  belum lama yaitu pada tahun 2008. Bangsa kita butuh pahlawan-pahlawan untuk membawa bangsa ini menuju terwujudnya cita-cita bersama, cita-cita yang tertuang dalam butir-butir Pancasila terutama sila kelima,“Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.”
Saya yakin Bung Tomo tidak butuh gelar pahlawan karena seorang pahlawan sejati tidak butuh pengakuan, dari siapapun. Bahkan, seorang pahlawan tidak akan merasa dirinya pahlawan karena dia berjuang dengan niat yang ikhlas demi terwujudnya cita-cita bersama, bukan untuk sebuah pengakuan atau sebutan pahlawan.
Bung tomo meninggal di Mekkah, 7 Oktober 1981, ketika sedang menunaikan ibadah haji. Jenazah Bung Tomo dibawa kembali ke Indonesia dan dimakamkan di TPU Ngagel, Surabaya. Bung Tomo, pahlawan pengobar semangat Juang arek-arek Surabaya ini mendapat gelar pahlawan nasional dari pemerintah pada tahun 2008.
Berikut kata-kata Bung Tomo :

Bismillahirrohmanirrohim..
MERDEKA!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia
terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya
kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini
tentara inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua
kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara jepang
mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan
mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera puitih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka

Saudara-saudara
di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di Surabaya
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku
pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan
pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di surabaya ini
di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing
dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung
telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana

hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara
dengan mendatangkan presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini
maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran
tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri
dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya

Saudara-saudara kita semuanya
kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini
akan menerima tantangan tentara inggris itu
dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya
ingin mendengarkan jawaban rakyat Indoneisa
ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini
dengarkanlah ini tentara inggris
ini jawaban kita
ini jawaban rakyat Surabaya
ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian

hai tentara inggris
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka

Dan untuk kita saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian

Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
MERDEKA!!!

Surabaya, 10 November 1945
- 
Bung Tomo -

“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempoenjai darah merah jang dapat membikin setjarik kain poetih mendjadi merah & putih, maka selama itoe tidak akan kita maoe menjerah kepada siapapoen djuga!”
- Bung Tomo -

“MERDEKA atau Mati”
-          Bung Tomo –

“ Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingun merdeka... Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka”
-          Bung Tomo –

                        http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/sejarah/article/view/12654
                        http://tolololpedia.wikia.com/wiki/Pidato_Bung_Tomo
                        http://www.anneahira.com/perjuangan-bung-tomo.htm

                        “Dan seorang pahlawan adalah seorang yang mengundurkan diri untuk dilupakan seperti kita melupakan yang mati untuk revolusi.”
Like This Article ?

0 komentar

Posting Komentar