Barometer botol
Sekitar 1644 Evangelista Torricelli fisikawan dan
matematikawan muda di Italia membuat barometer dengan menggunakan tabung kaca
dan air raksa sebagai bahan nya. Yang akhirnya, berhasil menyimpulkan adanya
hubungan antara perubahan tekanan udara dengan cuaca.
Zaman dahulu, orang sudah menduga bahwa cuaca buruk terjadi akibat adanya tekanan udara yang berubah. Namun, mereka belum mengetahui cara mengukur tekanan udara. Sampai sekarang barometer digunakan untuk memprediksi perubahan cuaca. Jadi fungsi barometer adalah untuk mengukur tekanan atmosfir dan memprediksi cuaca yang akan terjadi satu atau dua hari lagi. Sebagian orang berfikir bahwa barometer berfungsi untuk mengetahui cuaca diluar ruangan. Cuaca bisa diprediksi secara akurat dengan mengetahui tekanan atmosfir.
Galileo menyarankan
untuk membuat barometer ketika Torricelli menjadi asisten dan sekertaris
Galileo beberapa bulan sebelum Galileo wafat. Barometer paling populer yang
digunakan saat ini adalah barometer aneroid meskipun barometer air dan air
raksa masih digunakan pula. Penggunaan barometer yang paling umum adalah sebagai
meteorologi dan prakiraan cuaca,
penerbangan dan mengukur ketinggian, sains dan industri, memantau kesehatan.
Jenis – jenis barometer adalah sebagai berikut :
1. Barometer air raksa
Barometer ini terbuat
dari tabung gelas dengan tinggi sekitar 84 cm yang berfungsi untuk mengukur
tekanan atmosfer. Ujung atasnya tertutup, sedang ujung tabung yang lain terbuka
dan dibenamkan dalam air raksa. Saat tekanan atmosfer turun, kolom merkuri
dalam tabung kaca juga akan turun. Saat
badai berlalu, level merkuri akan mulai naik seiring dengan tekanan atmosfer
yang juga naik. Tekanan normal adalah pada saat barometer menunjukkan angka 760
mm.
2.
Barometer
Air
Barometer air, dikenal
juga dengan nama Termometer Goethe. Barometer ini terdiri dari wadah kaca
tertutup yang setengah terisi air dan seperti cabang kecil (cerat). Cerat kaca
terhubung ke wadah kaca yang akan terisi air. Ketika tekanan atmosfer rendah,
air pada cerar akan naik melebihi permukaan air dalam wadah. Begitu juga
sebaliknya.
3. Barometer Aneroid
Pada 1843 Barometer aneroid mulai diciptakan, yang terbuat dari peduan berilium dan tembaga. Untuk membaca perubahan tekanan atmosfer, barometer ini memiliki mekanisme yang rumit. Barometer aneroid terdiri dari wadah dan semacam logam lentur atau yang dikenal dengan kapsul aneroid. Kemudian, wadah disegel setelah udara dikosongkan. Perangkat barometer menerjemahkannya menjadi pembaca tekanan udara, ketika kotak logam mengembang atau menyusut kerena perubahan tekanan luar.
4. Barodraf (barograph)
Barodraf sejenis dengan Barometer aneroid, namun
Barodraf melakukan pembacaan dan merekam hasil pencatatan selama periode waktu
tertentu. Dibuat dari silinder logam dengan lengan pena, barograf membaca
perubahan tekanan atmosfer sedangkan, lengan pena mencatat hasil pengukuran
pada kertas atau yang lebih dikenal dengan barogram. Barodraf bisa membuat para ilmuwan mempelajari iklim
suatu daerah dalam jangka panjang.
Sekarang anda
dapat membuat eksperimen tentang kerja dari barometer.
Alat dan bahan :
- 1 tatakan gelas
- Air
- 1 botol plastik bekas
- Kertas bergaris atau kertas kotak – kotak
- Lakban
Langkah kerja :
- Isilah tatakan gelas dengan air hingga setengah bagian dan isilah botol plastik sampai ¾ bagian.
- Tutup bibir botol dengan ibu jarimu, lalu balklah botol hingga posisi bibir botol tersebut berada di bawah.
- Lepas ibu jarimu dari bibir botol tersebut, kemudia letakkan botol dengan posisi tetap seperti itu dengan cepat ke atas tatakan yang berisi air.
- Tempelkan secarik kertas bergaris atau kotak – kotak di luar botol dengan lakban.
Apa yang terjadi?
Air di dalam botol tidak mengalir keluar dari botol.
Air tersebut hanya akan sedikit berkurang, tetapi kemudian tetap stabil.
Permukaan air akan naik dan turun, tergantung tekanan udara.
Mengapa demikian?
Udara yang berada di permukaan air pada tatakan akan
menekan air dan menghalang air untuk keluar. Jika kita memberi tanda dengan
menggunakan sebuah bandul untuk mengetahui di mana posisi air tersebut berada,
perubahan air akan lebih mudah kita ketahui. Permukaan air tidak akan berkurang
(turun) jika tekanan air serta tekanan udara seimbang. Jika udara tekanan naik,
air didalam botol pun ikut naik. Tapi, jika tekanan udara turun, permukaan air
pun akan turun. Pada tekanan udara rendah, cuaca menjadi hangat atau lembab.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori eksperimen
dengan judul "Barometer Botol". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://lembaransaya.blogspot.com/2014/08/barometer-botol.html.
0 komentar
Posting Komentar