Senin, 02 Maret 2015

KEMAGNETAN

KEMAGNETAN

            Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata “Magnet”. Kita juga tahu bahwa magnet bisa menarik benda. Namun, bagaimana cerita tentang asal usul magnet? Bagaimana cara membuat magnet? Untuk itu, marilah kita pelajari lebih lanjut tentang magnet.

Benda yang memiliki sifat dapat menarik logam tertentu disebut magnet yang berasal dari kata magnesia.
  1. A.    Asal – usul magnet

Pada zaman dahulu, terdapat batu hitam yang memiliki daya untuk menarik benda-benda logam di kota yang bernama Magnesia. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani yang kini bernama Manisa (sekarang berada di Turki). Peristiwa ini dianggap sebagai hal yang ajaib.
 Ternyata, di berbagai penjuru dunia juga ditemukan batu-batu sejenis yang dapat menarik logam. Orang cina menggunakan batu magnet untuk membuaut alat penunjuk arah mata angin. Alat ini sangat berguna ketika di kerajaan Cina erjadi pemberontakan. Pada saat perang banyak asap tebal menyelimuti daerah peperangan karena banyak bangunan yang dibakar. Dan membuat para prajurit tidak tahu arah sehingga prajurit tersebut memasang boneka didepan kereta perangnya.
Boneka yang terbuat dari batu magnet itu dibuat sedemikian rupa hingga tanggannya selalu menunjuk arah utara-selatan. Dengan itu, para prajurit perang dapat menentukan arah yang dituju kembali.
  1. B.           Sifat – Sifat Magnet

1.              Magnet Hanya Menarik Bahan-Bahan Tertentu
Tidak semua benda dapat ditarik olej magnet. Magnet hanya menarik benda-benda tertentu saja. Semua benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut bahan bahan magnetik atau feromagnetik. Bahan - bahan yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut bahan bukan magnetik atau non magnetik. Bahan – bahan seperti besi, baja, nikel dan kobalt merupakan bahan feromagnetik. Sedangkan tembaga, aluminium, karet, dan plastik merupakan bahan non magnetik.
Bahan feromagnetik dapat kita kelompokkan menjadi bahan magnetik keras dan bahn magnetik lunak. Bahan magnetik keras adalah bahan yang sulit untuk dijadikan magnet, tetapi jika sudah menjadi magnet, sifat kemagnetannya sulit hilang. Contoh bahan magnnetik keras adalah baja dan alcomax yaitu logam campuran besi. Bahan magnetik lunak adalah bahan yang mudah dibuat magnet, tetapi mudah pula hilang sifat kemagnetannya. Contoh bahan magnetik lunak adalah besi murni, dan campuran nikel.
Orang memanfaatkan bahan magnetik keras untuk membuat magnet permanen, magnet permanen biasanya digunakan pada peralatan listrik seperti speaker, motor listrik, dan pita kaset. Bahan magnetik lunak biasanya digunakan pada ektromagnetik.
2.              Magnet Memiliki Dua Kutub Magnet
Jika sebuah magnet batang ditaburi serbuk besi, serbuk besi itu aakan banyak menempel pada ujung magnet batang magnet itu. Ujung besi yang didekati oleh serbuk besi itu disebut kutub magnet. Kutub magnet adalah bagian magnet yang memiliki daya tarik terbesar. Akan tetapi tidak semua kutub magnet batang  berada pada kedua ujungnya.
Ada dua kutub magnet, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Ujung magnet yang  menghadap utara disebut kutub utara. Sedangkan ujung magnet yang menghadap selatan disebut kutub selatan. Jika kutub utara sebuah magnet didekatkan ke kutub utara magnet lainnya akan terjadi gaya tolak-menolak. Sebaliknya, jika kutub utara didekatkan ke kutub selatan magnet lain akan terjadi gaya tarik-menarik.
  1. C.          Medan magnet

Selain sifat-sifat magnet, kamu juga perlu memahami hal-hal lain yang berkaitan dengan magnet, misalnya medan magnet. Medan magnet adalah ruang di sekitar magnet di mana magnet lain atau benda-benda lain dari bahan feromagnetik akan mengalami gaya magnetik jika diletakkan dalam ruang tersebut.
Tiga aturan tentang garis-garis gaya magnet :
  •                  Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
  •                  Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan magnet.
  •          Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan gaya magnet yang kuat. Sebaliknya, tempat yang garis-garis gaya magnetnya renggang menunjukkan medan magnet yang lemah.

  1. D.          Cara Membuat Magnet

Hanya benda-benda yang tergolong feromagnetik yang dapat kita buat menjadi magnet.
A.          Membuat Magnet dengan Cara Menggosok. Baja atau besi dibuat menjadi magnet dengan cara menggosokkanya pada magnet dengan arah yang tetap dan berulang-ulang.
B.           Membuat Magnet dengan Cara Induksi. Baja atau besi yang akan kita buat menjadi magnet, kita dekatkan pada sebuah magnet tanpa menyentuh magnet. Ketika baja atau besi ini berada dalam  medan magnet, baja atau besi tersebut akan menjadi magnet.
C.          Membuat Magnet dengan Aliran Listrik Searah. Pembuatan magnet dengan cara menggosokkan dan induksi akan menghasilkan kekuatan yang terbatas. Hal ini karena kekuatan magnet ayng dihasilkan tergantung pada kekuatan magnet yang menginduksinya. Magnet yang dibuat dengan cara ini disebut elektromagnetik atau magnet elektro.

  1. E.            Cara Menghilangkan Sifat Kemagnetan

Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika :
1.              Magnet dipanaskan hingga berpijar atau dibakar
2.              Magnet dipukul atau ditempa
3.              Magnet diletakkan pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang sangat rapat ) dan dialiri arus listrik bolak-bolik (AC).

Untuk menyim[an magnet batang agar tidak kehilangan sifat kemagnetiknya, dapat dilakukan cara berikut :
1.              Menyimpan magnet batang secara berpasangan dengan kutuk-kutub tidak sejenis saling bersebrangan.
2.              Menjauhkan dari medan magnet.
3.              Jangan memanaskan.

  1. F.            Teori Kemagnetan

Para ilmuwan membuat teori yang dikenal dengan nama teori kemagnetan. Teori yang masih dapat menjawab gejala-gejala kemagnetan adalah teori yang dikemukakan oleh Weber. Gejala kemagnetan dapat dijelaskan berdasarkan teori berikut ini :
1.              Bahan-bahan feromagnetik terdiri dari magnet-magnet kesil yang disebut magnet elementer.
2.              Pada logam magnet, letak magnet-magnet elementernya beraturan sedangkan pada logam bukan magnet, letak magnet-magnet elementernya tidak beraturan.

3.              Pada besi, magnet-magnet elementernnya mudah bergerak sedangkan pada baja, magnet-magnet elementernya sulit bergerak.
Like This Article ?

0 komentar

Posting Komentar