KEMAGNETAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata
“Magnet”. Kita juga tahu bahwa magnet bisa menarik benda. Namun, bagaimana
cerita tentang asal usul magnet? Bagaimana cara membuat magnet? Untuk itu,
marilah kita pelajari lebih lanjut tentang magnet.
Benda
yang memiliki sifat dapat menarik logam tertentu disebut magnet yang berasal
dari kata magnesia.
- A. Asal – usul magnet
Pada
zaman dahulu, terdapat batu hitam yang memiliki daya untuk menarik benda-benda
logam di kota yang bernama Magnesia. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di
Yunani yang kini bernama Manisa (sekarang berada di Turki). Peristiwa ini
dianggap sebagai hal yang ajaib.
Ternyata, di berbagai penjuru dunia juga
ditemukan batu-batu sejenis yang dapat menarik logam. Orang cina menggunakan
batu magnet untuk membuaut alat penunjuk arah mata angin. Alat ini sangat
berguna ketika di kerajaan Cina erjadi pemberontakan. Pada saat perang banyak
asap tebal menyelimuti daerah peperangan karena banyak bangunan yang dibakar.
Dan membuat para prajurit tidak tahu arah sehingga prajurit tersebut memasang
boneka didepan kereta perangnya.
Boneka
yang terbuat dari batu magnet itu dibuat sedemikian rupa hingga tanggannya
selalu menunjuk arah utara-selatan. Dengan itu, para prajurit perang dapat
menentukan arah yang dituju kembali.
- B. Sifat – Sifat Magnet
1.
Magnet Hanya Menarik Bahan-Bahan Tertentu
Tidak semua benda dapat ditarik olej magnet. Magnet
hanya menarik benda-benda tertentu saja. Semua benda yang dapat ditarik oleh magnet
disebut bahan bahan magnetik atau feromagnetik. Bahan - bahan yang tidak dapat
ditarik oleh magnet disebut bahan bukan magnetik atau non magnetik. Bahan –
bahan seperti besi, baja, nikel dan kobalt merupakan bahan feromagnetik.
Sedangkan tembaga, aluminium, karet, dan plastik merupakan bahan non magnetik.
Bahan feromagnetik dapat kita kelompokkan menjadi
bahan magnetik keras dan bahn magnetik lunak. Bahan magnetik keras adalah bahan
yang sulit untuk dijadikan magnet, tetapi jika sudah menjadi magnet, sifat
kemagnetannya sulit hilang. Contoh bahan magnnetik keras adalah baja dan
alcomax yaitu logam campuran besi. Bahan magnetik lunak adalah bahan yang mudah
dibuat magnet, tetapi mudah pula hilang sifat kemagnetannya. Contoh bahan
magnetik lunak adalah besi murni, dan campuran nikel.
Orang memanfaatkan bahan magnetik keras untuk membuat
magnet permanen, magnet permanen biasanya digunakan pada peralatan listrik
seperti speaker, motor listrik, dan pita kaset. Bahan magnetik lunak biasanya
digunakan pada ektromagnetik.
2.
Magnet Memiliki Dua Kutub Magnet
Jika sebuah magnet batang ditaburi serbuk besi, serbuk
besi itu aakan banyak menempel pada ujung magnet batang magnet itu. Ujung besi
yang didekati oleh serbuk besi itu disebut kutub magnet. Kutub magnet adalah
bagian magnet yang memiliki daya tarik terbesar. Akan tetapi tidak semua kutub
magnet batang berada pada kedua
ujungnya.
Ada dua kutub magnet, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Ujung magnet yang menghadap
utara disebut kutub utara. Sedangkan ujung magnet yang menghadap selatan
disebut kutub selatan. Jika kutub utara sebuah magnet didekatkan ke kutub utara
magnet lainnya akan terjadi gaya tolak-menolak. Sebaliknya, jika kutub utara
didekatkan ke kutub selatan magnet lain akan terjadi gaya tarik-menarik.
- C. Medan magnet
Selain sifat-sifat magnet, kamu juga perlu memahami
hal-hal lain yang berkaitan dengan magnet, misalnya medan magnet. Medan magnet
adalah ruang di sekitar magnet di mana magnet lain atau benda-benda lain dari
bahan feromagnetik akan mengalami gaya magnetik jika diletakkan dalam ruang
tersebut.
Tiga aturan tentang garis-garis gaya magnet :
- Garis-garis gaya magnet tidak pernah saling berpotongan.
- Garis-garis gaya magnet selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan magnet.
- Tempat yang garis-garis gaya magnetnya rapat menunjukkan gaya magnet yang kuat. Sebaliknya, tempat yang garis-garis gaya magnetnya renggang menunjukkan medan magnet yang lemah.
- D. Cara Membuat Magnet
Hanya benda-benda yang tergolong feromagnetik yang
dapat kita buat menjadi magnet.
A.
Membuat Magnet dengan Cara Menggosok. Baja atau besi dibuat menjadi magnet dengan cara
menggosokkanya pada magnet dengan arah yang tetap dan berulang-ulang.
B.
Membuat Magnet dengan Cara Induksi. Baja atau besi yang akan kita buat menjadi magnet,
kita dekatkan pada sebuah magnet tanpa menyentuh magnet. Ketika baja atau besi
ini berada dalam medan magnet, baja atau
besi tersebut akan menjadi magnet.
C.
Membuat Magnet dengan Aliran Listrik Searah. Pembuatan magnet dengan cara menggosokkan dan induksi
akan menghasilkan kekuatan yang terbatas. Hal ini karena kekuatan magnet ayng
dihasilkan tergantung pada kekuatan magnet yang menginduksinya. Magnet yang
dibuat dengan cara ini disebut elektromagnetik atau magnet elektro.
- E. Cara Menghilangkan Sifat Kemagnetan
Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika :
1.
Magnet dipanaskan
hingga berpijar atau dibakar
2.
Magnet dipukul
atau ditempa
3.
Magnet diletakkan
pada solenoida (kumparan kawat berbentuk tabung panjang dengan lilitan yang
sangat rapat ) dan dialiri arus listrik bolak-bolik (AC).
Untuk menyim[an
magnet batang agar tidak kehilangan sifat kemagnetiknya, dapat dilakukan cara
berikut :
1.
Menyimpan magnet
batang secara berpasangan dengan kutuk-kutub tidak sejenis saling bersebrangan.
2.
Menjauhkan dari
medan magnet.
3.
Jangan memanaskan.
- F. Teori Kemagnetan
Para ilmuwan membuat teori yang dikenal dengan nama
teori kemagnetan. Teori yang masih dapat menjawab gejala-gejala kemagnetan
adalah teori yang dikemukakan oleh Weber.
Gejala kemagnetan dapat dijelaskan berdasarkan teori berikut ini :
1.
Bahan-bahan
feromagnetik terdiri dari magnet-magnet kesil yang disebut magnet elementer.
2.
Pada logam magnet,
letak magnet-magnet elementernya beraturan sedangkan pada logam bukan magnet,
letak magnet-magnet elementernya tidak beraturan.
3.
Pada besi,
magnet-magnet elementernnya mudah bergerak sedangkan pada baja, magnet-magnet
elementernya sulit bergerak.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Pengetahuan Umum
dengan judul "KEMAGNETAN". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://lembaransaya.blogspot.com/2015/03/kemagnetan.html.
0 komentar
Posting Komentar